social-networking addict

mempunyai account di situs beberapa social network yang saat ini sedang booming seperti ada hukum tak tertulis "wajib" dipunyai oleh kita semua. Celotehan semacam ini pun ngga jarang saya dengar:
Ngga punya account facebook?..ih, ngga normal.
Ngga punya account twitter?...yeh, ketinggalan jaman lo.
Ngga tau foursquare?...ah, bukan anak gaul.
Ngga punya account artinya anak an-sos (anti sosial).

Awalnya ketika saya baru-baru saja bergabung di jaringan facebook, saya senang luar biasa. Euphoria murah, kata saya.
disaat itu mengupdate status merupakan hal yang begitu menggembirakan, bisa memberitahu orang-orang sekitar sedang dimana, sedang bersama siapa, sedang makan apa, bahkan mengupload foto makanannya...voila, i feel like a celebrity in hollywood!

Untuk twitter, beda lagi.
Saya mempunyai kegemaran baru ketika sudah fasih menggunakan twitter. Koran dipagi hari? ngga perlu..kan bisa buka link yang ada di @metro_tv , @kompas ,dll.
Hobby membaca buku pun mulai dilupakan, saya punya bacaan baru yang lebih mudah dibawa kemana-mana. Bahkan sampai sekarang masih ada beberapa buku di kamar yang belum saya sentuh-sentuh lagi.
Saya bisa follow selebritis yang saya suka, tahu kegiatan mereka, tahu mereka sedang apa..sepertinya puas bisa tahu tentang urusan orang lain hanya dengan membaca timeline mereka.

But i guess those things has it's 'expiry' date..
Euphoria sementara..
Sekarang saya sedikit malas mengupdate status di FB..terlebih lagi membaca status update dari teman-teman saya.
Tidak pernah saya sangka, orang yang begitu menyenangkan di dunia nyata bisa begitu menyebalkan di dunia maya. Kenapa? mulai dari status yang 'curcol', 'norak', 'drammaqueen' (mengasihani diri sendiri supaya dapat simpati? get a shrink!) sampai status update yang paling tidak penting : "nasi, telor, tempe, tahu bacem, sayur asem"

people please, its an update status. not whats on your plate question.


Twitter masih menjadi pelipur lara saya saat ini, walaupun saya sudah bisa membaca apa yang menjadi penyakit untuk situs social network ini.
  • RT yang isinya hanya percakapan antara user & teman-temannya.
  • over abuse hashtag
  • tweet yang berisi kritikan pada pemerintah (yang ini sih buat saya saja, mengganggu karena saya tak suka politik. terlebih pada orang yang marah-marah pada politisi)
  • jumlah followers yang 'katanya' penting banget.
  • jumlah teman selebitis yang 'folback'.
  • tanda baca yang di abuse penggunaannya (sungguh, saya ngga ngerti apa untungnya mengetik !!!!!!,?!!!, ????, jika !,?!, ? saja sudah cukup).

tutup saja account saya? begitu kata anda?

ngga bisa.

lihat saja judul blog ini, I'm a social-networking addict.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer